الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
اَلْحَمْدُ
لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ
لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ
اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى
الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Kembali
kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah swt yang telah begitu
banyak memberikan kenikmatan kepada kita sehingga kita tidak mampu
menghitungnya, karena itu keharusan kita adalah memanfaatkan segala
kenikmatan dari Allah swt untuk mengabdi kepada-Nya sebagai manifestasi
dari rasa syukur itu, salah satunya adalah ibadah berkorban pada hari
raya Idul Adha dan hari tasyrik. Allah swt berfirman:
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Sesungguhnya
Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah
shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah (QS Al Kautsar [108]:1-2).
Shalawat
dan salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad saw, kepada
keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para penerus risalahnya yang terus
berjuang untuk tegaknya nilai-nilai Islam di muka bumi ini hingga hari
kiamat nanti.
Takbir, tahlil dan tahmid kembali menggema di
seluruh muka bumi ini sekaligus menyertai saudara-saudara kita yang
datang menunaikan panggilan agung ke tanah suci guna menunaikan ibadah
haji, rukun Islam yang kelima. Bersamaan dengan ibadah mereka di sana,
di sini kita pun melaksanakan ibadah yang terkait dengan ibadah mereka,
di sini kita melaksanakan ibadah yang terkait dengan ibadah haji yaitu
puasa hari Arafah, pemotongan hewan qurban setelah shalat Idul Adha ini
dan menggemakan takbir, tahlil dan tahmid selama hari tasyrik. Apa yang
dilakukan itu maksudnya sama yaitu mendekatkan diri kepada Allah swt.
Ibadah
haji dan Qurban tidak bisa dilepaskan dari sejarah kehidupan Nabi
Ibrahim as, karenanya sebagai teladan para Nabi, termasuk Nabi Muhammad
saw, Nabi Ibrahim as harus kita pahami untuk selanjutnya kita teladani
dalam kehidupan sekarang dan masa yang akan datang. Pada kesempatan
khutbah yang singkat ini, kita bahas Empat Harapan Nabi Ibrahim yang
termuat dalam doanya, harapannya menjadi harapan kita semua yang harus
diperjuangkan.
Pertama, Harapan Atas Dirinya. Nabi Ibrahim as amat berharap agar dirinya terhindar dari kemusyrikan, Menurut
Sayyid Quthb dalam
tafsirnya: “Doa ini menampakkan adanya kenikmatan lain dari
nikmat-nikmat Allah. Yakni nikmat dikeluarkannya hati dari berbagai
kegelapan dan kejahiliyahan syirik kepada cahaya beriman, bertauhid
kepada Allah swt.” Karena itu, iman atau tauhid merupakan nikmat
terbesar yang Allah swt berikan kepada kita semua sehingga iman
merupakan sesuatu yang amat prinsip dalam Islam, Allah swt berfirman
menceritakan doa Nabi Ibrahim as:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الأصْنَامَ
Dan
(ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini
(Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku
daripada menyembah berhala-berhala. (QS Ibrahim [14]:35).