|
Jika melihat dari anggaran yang diusulkan pemerintah provinsi sekitar Rp3 triliun, jumlah ini jauh dari aturan 20 persen yang ditetapkan pemerintah pusat. Jika diterapkan, maka sekitar Rp600 miliar akan mengalir untuk sektor pendidikan.
Dalam pertemuan dengan agenda Sinkronisasi Anggaran Pendidikan 2013 yang digelar Komisi IV DPRD ini, Senin (5/11) kemarin, terlihat beberapa pihak yang dari kabupaten dan kota yang masih bingung dengan program yang menjadi kewenangan provinsi atau kabupaten / kota itu sendiri.
Dalam pertemuan ini, beberapa pihak pun mempertanyakan keberadaan SMA 1 Sumbar yang merupakan kewenangan provinsi sebagai salah satu sekolah rintisan bertaraf internasional. Padahal daerah lain juga membutuhkan RSBI sebagai sarana meningkatkan mutu pendidikan di daerahnya. Tidak hanya kota Padang Panjang saja yang butuh RSBI.
Hal lain yang menjadi sorotan dalam pertemuan ini adalah keterbatasan anggaran sektor pendidikan di kabupaten dan kota. Seperti dicontohkan Sekda Tanah Datar Muzwar M., keterbatasan anggaran sebesar Rp1,9 miliar untuk alat permainan PAUD. Anggaran yang tersedia di kabupaten sendiri hanya Rp10 juta.
Wakil dari Sijunjung pun mengomentari mengatasi salah kewenangan yang kerap terjadi di sektor pendidikan ini. Untuk itu dirinya mengusulkan, untuk program jangka pendek adanya bantuan khusus yang diluncurkan dari APBD provinsi. Sementara untuk jangka menengah adanya kesepakatan bersama yang menjadi kewenangan Pemprov dengan Pemkab atau Pemko. Untuk jangka panjang adalah gaji dan mutasi guru menjadi kewenangan provinsi.
Menanggapi permasalahan yang beragam dari masing-masing daerah dalam bidang anggaran di sektor pendidikan ini, Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Syamsulrizal pun, menjelaskan dengan sangat detail programnya yang menjadi kewenangan provinsi.
Dirinya menyebutkan terkait boarding school, ada tiga daerah yang menjadi pelaksana sekolah tersebut. Yaitu SMA di Kota Padang Panjang, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman. “SMK Sumbar di Kota Padang pun sedang dalam perencanaan,” jelasnya.
Untuk membantu siswa miskin di berbagai daerah pun, diberikan beasiswa miskin sebanyak 35 ribu siswa dan pendidikan karakter untuk 38 sekolah. Di tahun mendatang juga akan diinsentif pendidikan PAUD dan SLB, tunjangan daerah khusus, akreditasi sekolah, dan lainnya.
Sebanyak Rp580 juta sudah dianggarkan untuk akreditasi sekolah. Namun, dirinya mempertanyakan apakah masing-masing kabupaten dan kota sudah menganggarkan untuk sektor tersebut. Hal ini penting untuk meningkatkan mutu pendidikan. Sumbar sendiri sudah menargetkan pada tahun 2014 semua sekolah sudah terakreditasi
-->
Tidak ada komentar:
Posting Komentar