PAKTA INTEGRITAS DITEKEN
PADANG, HALUAN, Sabtu, 31 Maret 2012 — Sedikitnya 500 kepala sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK atau sederjat, mengucap ikrar pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang jujur dan berprestasi serta pelaksanaan pendidikan anti korupsi di Gubernuran Sumbar, Jumat (30/3).
Selanjutnya para kepala sekolah ini juga menandatangani Pakta Integritas untuk komitmen tersebut yang diawali dengan penandatanganan Pakta Integritas Ujian Nasional (UN) antara Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar dengan seluruh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Sumbar.
Namun salah seorang peserta, Kepala MAN 3 Payakumbuh, Siril Firdaus saat digelar forum diskusi mempertanyakan, apakah komitmen dan penandatanganan pakta integritas ini hanya diterapkan di Sumbar atau berlaku di seluruh provinsi di tanah air.
“Apakah komitmen ini berlaku di seluruh provinsi di tanah air? Sebab prestasi Sumbar dalam perolehan hasil UN sangat jeblok berada pada urutan ke 28 dari 33 provinsi. Bila daerah lain tetap dengan kecurangannya tentu hasil UN mereka bakal tinggi sementara Sumbar yang berjujur-jujur dalam pelaksanaan UN dilengkapi dengan penandatanganan pakta integritas ini bisa saja makin buruk hasil UN-nya,” ujarnya.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno pada kesempatan itu menyebutkan, pakta integritas pelaksanaan UN yang jujur dan berprestasi ini adalah program nasional, diterapkan oleh seluruh provinsi di tanah air.
“Para guru tidak perlu mengikuti perbuatan curang hanya untuk mengejar nilai ujian yang tinggi. Biarlah menjawab soal ujian dengan penuh kejujuran lalu nilainya rendah, karena semua pihak terkait dengan kegiatan ini bakal masuk sorga,” kata Irwan yang disambut tawa hadirin.
Diakuinya, UN memang menjadi momok menakutkan bagi para siswa-siswa dan juga para guru di sekolah, karena UN dianggap sebagai tolak ukur keberhasilan pendidikan seorang siswa dan kesuksesan guru dalam mendidik siswanya. Namun jika dilihat dari sudut pandang yang lain, terkadang hal ini menjadi tidak adil bagi para siswa dan guru.
Khususnya bagi guru, kegagalan siswa dalam UN selalu ditimpakan kepada mereka. Padahal andil dan peran orang tua di rumah mendorong anaknya untuk lebih rajin dan serius belajar justru lebih penting lagi. Hal ini sering luput dari pengamatan. Karena itu penyebab kegagalan siswa dalam ujian sangat kompleks dan banyak hal yang mempengaruhinya.
Untuk menggenjot hasil UN yang memuaskan, lanjut Irwan, banyak cara-cara objektif yang dapat dilakukan, misalnya saja memperbanyak kegiatan Pra UN. Pihak sekolah juga harus melakukan evaluasi hasil ujian yang diperoleh terhadap pelaksanaan ujiannya, dimana titik lemahnya kemudian kelemahan dan kekurangan itu diperbaiki. Selain itu juga dengan menambah jam belajar siswa.
Pemprov Sumbar sendiri, lanjutnya, tidak menilai keberhasilan sebuah sekolah dari hasil UN. Kebijakan ini sudah disampaikan kepada seluruh BUpati/Walikota di Sumbar, agar tidak membuat kebijakan atau penilaian terhadap sekolah berdasarkan hasil UN yang diperolehnya.
Pelaksanaan UN 2012
Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA dijadwalkan mulai Senin (16/4) sampai Kamis (19/4). Sedangkan ujian susulan bagi siswa yang tidak bisa mengikuti pada kesempatan pertama diberikan waktu sepekan kemudian untuk mengikuti ujian susulan. Sedangkan siswa SMK, UN dimulaiSenin (16/4 sampai Rabu (18/4).
Jadwal UN tingkat SMP/MTs/SMPLB adalah Senin (23/4) sampai Kamis (26/4). Bagi siswa SK/MI/SDLB pelaksanaan UN dimulai Senin (7/5) dan berakhir Rabu (16/5). Peserta UN untuk seluruh tingkatan mencapai 250.188 siswa.
Ketua Pelaksana UN Sumbar tahun pelajaran 2011/2012, Drs.Bustavidia,MM menyebutkan, pelaksanaan UN tahun ini berbeda dengan pelaksanaan tahun lalu. Soal ujian setiap provinsi tidak sama, sehingga siswa tidak dapat mempedomani kunci soal dari daerah lain.
“Dulu ada kejadian, seorang siswa mengatakan dapat kunci soal ujian untuk siswa di Jawa Barat. Tetapi sekarang tidak bisa lagi dipedomani, karena soalnya beda,” terang Bustavidia.
Soal UN dibuat oleh PT Cerya Riau Mandiri Printing (CRMP), dan rencananya hari ini Sabtu (31/3), sudah tiba di Padang. Pengiriman soal UN dikawal Dinas Pendidikan Sumbar yang bekerjasama dengan Polda Sumbar dan Unand dan selanjutnya akan disimpan di gudang yang akan ditetapkan kemudian oleh Polda Sumbar.
Distribusi soal diawali dengan pengiriman soal ujian untuk Kabupaten Mentawai pada H-8 pelaksanaan UN atau pada Minggu (8/4). Selanjutnya soal ujian untuk kabupaten dikirim H-3 atau Jumat (13/4) dan teakhir pengiriman soal untuk kota pada H-2 atau Sabtu
PADANG, HALUAN, Sabtu, 31 Maret 2012 — Sedikitnya 500 kepala sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK atau sederjat, mengucap ikrar pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang jujur dan berprestasi serta pelaksanaan pendidikan anti korupsi di Gubernuran Sumbar, Jumat (30/3).
Selanjutnya para kepala sekolah ini juga menandatangani Pakta Integritas untuk komitmen tersebut yang diawali dengan penandatanganan Pakta Integritas Ujian Nasional (UN) antara Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar dengan seluruh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Sumbar.
Namun salah seorang peserta, Kepala MAN 3 Payakumbuh, Siril Firdaus saat digelar forum diskusi mempertanyakan, apakah komitmen dan penandatanganan pakta integritas ini hanya diterapkan di Sumbar atau berlaku di seluruh provinsi di tanah air.
“Apakah komitmen ini berlaku di seluruh provinsi di tanah air? Sebab prestasi Sumbar dalam perolehan hasil UN sangat jeblok berada pada urutan ke 28 dari 33 provinsi. Bila daerah lain tetap dengan kecurangannya tentu hasil UN mereka bakal tinggi sementara Sumbar yang berjujur-jujur dalam pelaksanaan UN dilengkapi dengan penandatanganan pakta integritas ini bisa saja makin buruk hasil UN-nya,” ujarnya.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno pada kesempatan itu menyebutkan, pakta integritas pelaksanaan UN yang jujur dan berprestasi ini adalah program nasional, diterapkan oleh seluruh provinsi di tanah air.
“Para guru tidak perlu mengikuti perbuatan curang hanya untuk mengejar nilai ujian yang tinggi. Biarlah menjawab soal ujian dengan penuh kejujuran lalu nilainya rendah, karena semua pihak terkait dengan kegiatan ini bakal masuk sorga,” kata Irwan yang disambut tawa hadirin.
Diakuinya, UN memang menjadi momok menakutkan bagi para siswa-siswa dan juga para guru di sekolah, karena UN dianggap sebagai tolak ukur keberhasilan pendidikan seorang siswa dan kesuksesan guru dalam mendidik siswanya. Namun jika dilihat dari sudut pandang yang lain, terkadang hal ini menjadi tidak adil bagi para siswa dan guru.
Khususnya bagi guru, kegagalan siswa dalam UN selalu ditimpakan kepada mereka. Padahal andil dan peran orang tua di rumah mendorong anaknya untuk lebih rajin dan serius belajar justru lebih penting lagi. Hal ini sering luput dari pengamatan. Karena itu penyebab kegagalan siswa dalam ujian sangat kompleks dan banyak hal yang mempengaruhinya.
Untuk menggenjot hasil UN yang memuaskan, lanjut Irwan, banyak cara-cara objektif yang dapat dilakukan, misalnya saja memperbanyak kegiatan Pra UN. Pihak sekolah juga harus melakukan evaluasi hasil ujian yang diperoleh terhadap pelaksanaan ujiannya, dimana titik lemahnya kemudian kelemahan dan kekurangan itu diperbaiki. Selain itu juga dengan menambah jam belajar siswa.
Pemprov Sumbar sendiri, lanjutnya, tidak menilai keberhasilan sebuah sekolah dari hasil UN. Kebijakan ini sudah disampaikan kepada seluruh BUpati/Walikota di Sumbar, agar tidak membuat kebijakan atau penilaian terhadap sekolah berdasarkan hasil UN yang diperolehnya.
Pelaksanaan UN 2012
Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA dijadwalkan mulai Senin (16/4) sampai Kamis (19/4). Sedangkan ujian susulan bagi siswa yang tidak bisa mengikuti pada kesempatan pertama diberikan waktu sepekan kemudian untuk mengikuti ujian susulan. Sedangkan siswa SMK, UN dimulaiSenin (16/4 sampai Rabu (18/4).
Jadwal UN tingkat SMP/MTs/SMPLB adalah Senin (23/4) sampai Kamis (26/4). Bagi siswa SK/MI/SDLB pelaksanaan UN dimulai Senin (7/5) dan berakhir Rabu (16/5). Peserta UN untuk seluruh tingkatan mencapai 250.188 siswa.
Ketua Pelaksana UN Sumbar tahun pelajaran 2011/2012, Drs.Bustavidia,MM menyebutkan, pelaksanaan UN tahun ini berbeda dengan pelaksanaan tahun lalu. Soal ujian setiap provinsi tidak sama, sehingga siswa tidak dapat mempedomani kunci soal dari daerah lain.
“Dulu ada kejadian, seorang siswa mengatakan dapat kunci soal ujian untuk siswa di Jawa Barat. Tetapi sekarang tidak bisa lagi dipedomani, karena soalnya beda,” terang Bustavidia.
Soal UN dibuat oleh PT Cerya Riau Mandiri Printing (CRMP), dan rencananya hari ini Sabtu (31/3), sudah tiba di Padang. Pengiriman soal UN dikawal Dinas Pendidikan Sumbar yang bekerjasama dengan Polda Sumbar dan Unand dan selanjutnya akan disimpan di gudang yang akan ditetapkan kemudian oleh Polda Sumbar.
Distribusi soal diawali dengan pengiriman soal ujian untuk Kabupaten Mentawai pada H-8 pelaksanaan UN atau pada Minggu (8/4). Selanjutnya soal ujian untuk kabupaten dikirim H-3 atau Jumat (13/4) dan teakhir pengiriman soal untuk kota pada H-2 atau Sabtu
Baca juga artikel berikut :
1 komentar:
Saya heran... kok ada Ikrar Ujian Nasional Jujur..... Apa selama ini Ujian Nasional di Indonesia, khususnya Sumatra Barat tidak Jujur....Al;ias Curang... sungguh memalukan......Kepada Kepala sekolah jangan mau di kambing hitamkan oleh para pejabat di luar lingkungan pendidikan ataupun dalam lingkungan pendidikan yang tujuannya untuk menampakan pada publik bahwa mereka bersih...
Posting Komentar