GURU SEJATINYA TETAP KUNCI DALAM PROSES PEMBELAJARAN. NAMUN, SEBAGAI AGEN PERUBAHAN, GURU DITUNTUT HARUS MAMPU MELAKUKAN VALIDASI MEPERBAHARUI KEMAMPUANNYA, SESUAI DENGAN TUNTUTAN ZAMAN AGAR TIDAK TERTINGGAL

Loading...
 

Kamis, 10 Mei 2012

Siswa SMA 1 Sumbar Curhat pada Gubernur


 



PADANG PANJANG, HALUAN—Sebanyak 59 orang pelajar SMA Negeri 1 Sumatera Barat angkatan pertama tahun ajaran 2011/2012, mencurahkan isi hati mereka ke Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.

Salah satu poin curhat mereka yang tertuang dalam surat perihal “Curahan Hati Siswa-siswi SMAN 1 Sumbar” tertanggal 8 Mei 2012 itu, antara lain mempertanyakan kredibilitas guru pengajar di sekolah super unggul itu.

Fajar Budiman, salah seorang siswa kelas X yang dipercaya sebagai koordinator dari perwakilan rekan-rekan seangkatannya kepada Haluan mengatakan, beberapa kejang­galan yang didapati para siswa perihal rekruitmen dan penempatan guru-guru sebagai staf pengajar di SMAN 1 Sumbar itu, setidaknya sudah terlihat sejak mulai me­masuki semester baru, persisnya Januari 2012 lalu.

“Kami bahkan sempat mencari dan mengumpulkan data untuk membandingkan kapasitas antara guru-guru yang baru didatangkan itu dengan guru-guru yang sudah ada sebelumnya. Hasilnya, sungguh sangat mengagetkan dan sekaligus mengecewakan kami,” kata Fajar.

Disebutkannya, sesuai dengan persyaratan adminis­trasi sebagaimana yang ter­cantum dalam website resmi SMA 1 Sumbar, bahwa bebe­rapa persyaratan mutlak untuk bisa diterima menjadi guru di sekolah super unggul yang berlokasi di Kota Pa­dang Panjang itu, antara lain melihat kepada masa dinas sebagai PNS (minimal lima tahun), golongan IIIb, pernah mengajar di SMA dan khusus untuk bidang studi eksakta harus berpendidikan minimal S2.

“Namun kenyataannya tidak demikian. Dari dua bidang studi eksakta, yakni fisika dan matematika, mereka hanya berpendidikan setingkat S1 non pendidikan dan hanya berpengalaman mengajar di SMP. Sementara untuk bidang studi non eksakta, rata-rata masih bergolongan IIIa,” beber Fajar yang diamini sejumlah rekannya.

“Pada prinsipnya, kami bisa terima jika memang cara mengajarnya sesuai dengan yang kami harapkan. Tapi pada kenyataannya, sebagian besar justru  sangat jauh dari harapan kami. Intinya, kondisi sekarang tidak lagi senyaman dulu,” timpal rekannya Jheanitha.

Kepala Sekolah SMAN 1 Sumbar Drs MA Tabrani M.Pd ketika dihubungi terpisah mengatakan, pihak sekolah maupun kepala sekolah sendiri, diakui tidak memiliki kewenangan dalam hal rekruitmen dan seleksi penerimaan guru di sekolah tersebut. Hingga saat ini katanya, jumlah guru SMAN 1 Sumbar sudah tercatat sebanyak 18 orang, dari yang awal mulai beroperasi hanya sebanyak 8 orang.

Informasi yang diterima Haluan, Jumat (11/5) besok, Pemprov Sumbar melalui Dinas Pendidikan Sumbar, direncanakan sudah akan melakukan tes terhadap calon-calon Kepala Sekolah SMA 1 Sumbar, yang setidaknya sudah melakukan pendaftaran sejak 7 hingga 10 Mei ini. Sementara hasilnya, dijadwalkan akan diumumkan pada Minggu (13/5) yang akan datang

Baca "Curahan Hati Siswa-siswi SMAN 1 Sumatera Barat" di facebook, klik disini

Berita dan Artikel lainnya, klik : 

Tidak ada komentar:

e-Newsletter Pendididkan @ Facebook :

Belanja di Amazon.com :

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

PANDUAN VERIFIKASI AKUN PAYPAL ANDA KE REKENING BANK ANDA [KLIK DISINI]