GURU SEJATINYA TETAP KUNCI DALAM PROSES PEMBELAJARAN. NAMUN, SEBAGAI AGEN PERUBAHAN, GURU DITUNTUT HARUS MAMPU MELAKUKAN VALIDASI MEPERBAHARUI KEMAMPUANNYA, SESUAI DENGAN TUNTUTAN ZAMAN AGAR TIDAK TERTINGGAL

Loading...
 

Selasa, 24 April 2012

Waspadai Agen Penyakit PAUD

Oleh : Muhammad Armand
(Ikatan Alumni Universitas Indonesia. Dosen Universitas Hasanuddin, Makassar-Sulawesi Selatan)

The golden age, terposisi pada interval usia 1-4 tahun (fase pertama), 5-10 tahun (fase kedua). Kedua fase ini ter-komposit dalam PAUD KOBER. Parameter tumbuh kembang anak bermula dari sini. Ia mampu membingkai prediktor serupa apa status kesehatan dan kesakitannya 15, 20, 50 bahkan 70 tahun akan datang. Termasuk faktor risiko terhadap kematiannya. 

‘Tumbuh kembangnya” PAUD menguras atensi penulis untuk mempersoalkannya, diawali hal ringan saja bahwa PAUD telah sanggup ‘memperdayai’ perilaku anak untuk dipaksa meninggalkan perilaku alamiahnya yang terlekat pada rasa ingin bermain mulai bangun sampai tertidur. Fase anak kecil memang naturalnya bertajuk seperti ini: Bangun Tidur-Main-Tidur lagi. Tidur lagi-Bangun lagi-Main lagi. 

Artifak bentukan perilaku yang sanggup mengencangkan speed kognitif -sampai kini belum ada riset behavior perbedaan mentalitas anak PAUD dengan non PAUD- dan menstimulasi logika ringan-ringan saja dari seorang anak kecil.
 

Apakah PAUD berkontribusi baik atau buruk terhadap masa depan anak?. Belum ada jawaban pasti terhadap pertanyaan ini…! So, masihlah mengendapkan sebuah tanda tanya besar. Analisa penulis, seorang anak yang di-PAUD-kan suatu saat jika ia remaja, ia akan menjumput satu per satu perilaku anak-anaknya yang sempat terlewatkan.

Apapun itu, PAUD pelan tapi pasti akan menjadi sebuah peradaban pendidikan di negeri ini. Ah…jika ingin safe, kita berkiblat sajalah kepada Teori Psikoanalisa (Nasib manusia tiada yang bisa menentukan) termasuk nasib anak Anda. 

Ahay, tak boleh begitu saja, sebab dalil tersebut bisa dibenturkan dengan dahsyatnya Teori Humanistik: Manusia mau baik ataukah buruk, manusia itu sendiri yang memilihnya.…. Bingung euy….!!!
Jangan remeh-temehkan agen penyakit di PAUD

Wahai ibu-ibu dan ayah-ayah di Kompasiana, seksamalah dalam memilih PAUD. Bukankah PAUD adalah ‘kolektor’ anak-anak kecil, di tempat ini terjadi interaksi anak, interaksi dengan lingkungan yang meliputi peralatan permainan, peralatan makan dan minum dan seterusnya?.

Ibu sayang kepada anak-anak, bukan?. Coba perhatikan sarana di PAUD kita, kesannya sedikit amatiran. Mendirikan PAUD untuk economic need belaka, itu tak baik. Tak jarang kulihat sepetak rumah tempat tinggal ‘dipaksakan’ menjadi sebuah gedung PAUD.

Perlukah penulis ungkapkan bagaimana cemasnya Anda ketika mulut anak Anda hadir bercak putih?. Lidahnya pun turut ‘keputihan’ nan bau. Jangan heran jika anak tiba-tiba demam, bahkan tinggi sekali suhu tubuhnya. Apakah ibu belum menyadari bahwa ini ulah dari sang pembuat demam yang bernama rubeola?. Belum lagi dermatitis, scabies, ISPA, infeksi usus yang dimotori pluralnya jenis cemilan anak yang tak sempat terpantau oleh pengelola dan staf di PAUD.

Saya takkan berlama-lama di sini membahas kronologi biomedisnya, namun penulis hanya menyayangkan kepada pengelola PAUD dengan mudahnya mendirikan PAUD tetapi tak dilengkapi Tim Medis. (minilmal kerjasama dengan sebuah klinik, red). Buat saya, ini adalah persyaratan absolut sebuah institusi pendidikan bernama PAUD. Tanpa berkiblat ke negeri China-pun, unit pelayanan kesehatan di PAUD wajib diadakan guna monitoring berkala kesehatan setiap anak.

Buat saya lagi, PAUD bukan sebatas Kelompok Bermain (KOBER), bukan pula sekedar ‘menitipkan’ anak, juga bukan semisal ‘rumah kedua’ dari sang anak. Namun, jauh dari itu. Kesehatan anak adalah hak mereka, dan saya jadi ketakutan jika suatu saat PAUD justru tersulap menjadi miniatur rumah sakit yang memantik infeksi nosokomial, antar anak bermanifesto agen penyakit menular (generatif).
* * *
Anak-anak kita adalah makhluk latah, kitalah yang sangat wajib bertindak bijaksana agar tidak terjerembab sebuah bisnis yang melemahkan kesehatan anak. Dirikanlah sebuah PAUD yang menyediakan sarana kesehatan anak. 

Orangtuapun wajib selektif dalam memilih PAUD. Tanpa sadar, sesungguhnya anak-anak Anda adalah masa depan Indonesia. Ikhlaskah bangsa Indonesia akan datang disasaki oleh generasi lemah fisik akibat seringnya terserang penyakit di masa kecil?. Jangan katakan lagi, menghadirkan anak di PAUD agar cerdas, tapi lupa bahwa anak ‘diserahkan’ ke PAUD juga untuk kesehatan mereka. Jadi jangan sembarangan ya..!.
PAUD-kan anak Anda untuk menyehatkannya, namun jangan pautkan dengan terpaparnya super jazad renik agar tak dikeroyok bakteri-bakteri, dikepung virus dan diberondong mikroba-mikroba yang disebabkan minimnya atensi pengelola PAUD akan sebuah fasilitas kesehatan dan ketiadaan tim medikal…!!!^^^

[Sumber : http://www.kompasiana.com]

Artikel - berita lainnya, klik :

Tidak ada komentar:

e-Newsletter Pendididkan @ Facebook :

Belanja di Amazon.com :

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

PANDUAN VERIFIKASI AKUN PAYPAL ANDA KE REKENING BANK ANDA [KLIK DISINI]