GURU SEJATINYA TETAP KUNCI DALAM PROSES PEMBELAJARAN. NAMUN, SEBAGAI AGEN PERUBAHAN, GURU DITUNTUT HARUS MAMPU MELAKUKAN VALIDASI MEPERBAHARUI KEMAMPUANNYA, SESUAI DENGAN TUNTUTAN ZAMAN AGAR TIDAK TERTINGGAL

Loading...
 

Jumat, 24 Februari 2012

Khutbah Jum'at : Pentingnya Moral

Oleh : Drs. H. Athor Subroto, M. Si 
Staf Pengajar Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri.

أَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي خَلَقَ اْلإِنْسَانَ فِى أَحْسَنِ تَقْوِيْمِ. أَشْهَدُ أَنْ لَاإِلهَ إِلَّا الله ُوَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَهُوَ أَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَشْرَفُ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ. أَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِاءِحْسَانٍ إِلى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّابَعْدُ: فَيَا عِبَادَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَاللهِ فَقَدْ فَازَاْلمُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Moral atau akhlaq merupakan suatu hal yang sangat penting sekali bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa moral yang baik, maka kehidupan tak akan berarti lagi bagi masyarakat. Bila suatu masyarakat telah rusak moralnya, ia tidak akan berarti lagi bagi masyarakat dunia.

Dalam perjalanan sejarah dunia ini, cukup banyak kita saksikan beberapa masyarakat yang berada dalam kehinaan dan kehancuran –oleh karena moral masyarakat tersebut tidak ada atau telah rusak binasa. Sehingga tidak ada sedikitpun manfaatnya bagi dunia – kecuali hanyalah keburukannya.

Demikian pula dewasa ini yang kita saksikan di masyarakat, nampaknya kebobrokan moral semakin kronis dan merajalela. Seperti terbongkarnya berbagai kasus kejahatan – berupa perampokan, pembunuhan, pelecehan seksual, korupsi (baik yang tampak ditutup-tutupi –walaupun sebenarnya memang dia korupsi. Maupun yang sebenarnya tidak korupsi, tapi direkayasa bahwa dia seakan-akan melakukan korupsi). Penyalahgunaan wewenang, dan lain sebagainya. Jika kerusakan moral ini tidak segera diatasi – kelak akan membawa masyarakat kita jatuh ke lembah kehancuran dan kehinaan.

Oleh karena itu akhlaq bagi masyarakat sungguh tiada ternilai harganya. Begitu tinggi nilai akhlaq, sehingga Rasulullah Saw menegaskan dalam sabdanya:

إَنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ (رواه البخارى)
       “Tidaklah aku diutus, kecuali untuk menyempurnakan akhlaq mulia”. (HR. Bukhari).

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Mengapa moral begitu penting bagi kehidupan kita dan bagi kehidupan masyarakat? Berikut ini akan diuraikan beberapa alasan kenapa moral atau akhlaq itu sangat penting bagi kehidupan kita.

Pertama, dengan akhlaq maka kehidupan manusia akan menjadi makmur.

Suatu masyarakat yang penduduknya berakhlaq, mereka akan selalu berbuat sebaik-baiknya untuk diri dan masyarakatnya. Mereka akan senantiasa menjalankan amanah yang dipercayakan masyarakat kepadanya sesuai dengan haknya. Mereka akan bekerja dan berusaha untuk sebesar-besar kemakmuran masyarakat secara nyata.

Maka orang-orang yang berakhlaq itu, mereka belum merasa senang jika mereka belum bisa memberi manfaat banyak kepada masyarakat. Mereka belum merasa tentram bila amanah belum ditunaikan. Dan, mereka belum akan merasa gembira jika masyarakat belum mencapai kemakmuran. 

Karena itu mereka yang berakhlaq telah digambarkan dalam Al-Qur’an bagaikan pohon rindang yang buahnya senantiasa memberi manfaat kepada manusia, lantaran orang-orang yang berakhlaq itu tidak pernah berkata kecuali kata-kata yang baik. tidak pernah berbuat, kecuali perbuatan yang baik pula. Gambaran Al-Qur’an itu sebagaimana tersebut dalam firman Allah Swt:

أَلَمْ تَرَ‌ كَيْفَ ضَرَ‌بَ اللَّـهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَ‌ةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْ‌عُهَا فِي السَّمَاءِ ﴿٢٤
تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَ‌بِّهَا ۗ وَيَضْرِ‌بُ اللَّـهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُ‌ونَ ﴿٢٥

24. tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik, seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,
25. pohon itu memberikan buahnya pada Setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (QS. Ibrahim [14]: 24-25)


Kaum Muslimin Rahimakumullah

Penyebab kedua, yang menjadikan moral begitu pentig ialah, karena dengan akhlaq, maka tindakan kejahatan tidak akan terjadi.

Perilaku kejahatan, seperti korupsi, manipulasi, perampokan, serta tindakan kejahatan lain, bisa terjadi oleh karena moral atau akhlaq pada diri pelakunya sudah tidak ada lagi. Atau punya moral, tetapi kadar kekuatannya sangat lemah, sehingga tidak mampu mengontrol dan mengekang nafsu jahatnya.

Tidak pernah kita jumpai dalam sejarah manapun, bahkan hingga sekarang ini, bahwa orang yang berbuat jahat itu orang yang bermoral. Tidak pernah ada, karena tidak pernah ada satupun ajaran akhlaq yang menolerir perbuatan jahat sekecil apapun. Jika sampai ajaran akhlaq yang mengajarkan kita berbuat jahat, seperti yang pernah terjadi di negeri kita – yaitu ajaran yang mengaku dirinya “Anak-anak Tuhan” – tetapi ajarannya memperbolehkan persetubuhan bebas dengan siapa saja, maka yang demikian itu adalah ajaran sesat dan menyesatkan. Ajaran ini harus diberantas sampai tuntas. Sebab, ajaran itu bertentangan dengan fitrah (naluri) manusia itu sendiri.

Ajaran Islam secara lengkap dan sempurna telah menganjurkan akhlaq kepada manusia, sebab akhlaq itu sangat sesuai dengan fitrah manusia dan tidak akan bertentangan sedikitpun dengan nuraninya. Karena itu, setiap muslim yang taat pasti memiliki akhlaq luhur. 

Maka ironis sekali jika masyarakat kita yang mayoritas muslim itu tetapi moralnya rusak dan bobrok. Berarti agama Islam belum menjiwai masyarakat kita itu. Atau dengan kata lain, masyarakat kita belum menjadi muslim yang taat. 

Dalam hal fitrah tersebut Allah Swt berfirman:

  فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَ‌تَ اللَّـهِ الَّتِي فَطَرَ‌ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّـهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَ‌ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ ﴿٣٠
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar-Ruum [30]: 30). 
               
Kaum Muslimin Rahimakumullah

Penyebab ketiga, yang menjadikan moral begitu penting ialah, karena dengan akhlaq tersebut kita akan menjadi manusia yang luhur dan terhormat, baik di dunia maupun di akhirat.

Hal ini, karena orang-orang yang berakhlaq, mereka tidak pernah membohongi serta mengelabuhi kebenaran dan berani dalam memberantas penyelewengan. Mereka tidak akan berhenti menjalankan tugasnya walaupun mendapat ancaman. Dan, tidak akan lunak dengan rayuan atau suapan. Orang-orang yang demikian itulah yang senantiasa disegani oleh orang lain. Juga akan selalu diperhitungkan orang dalam sepak terjangnya.

Mereka yang berakhlaq itu, senantiasa menghormati orang lain betapapun rendahnya kedudukan orang tersebut. Mereka juga senantiasa memberi contoh yang baik dalam setiap menjalankan aktifitas kehidupannya. Maka pantaslah jika mereka senantiasa dihormati dan diteladani orang lain. Karena tidak ada dalam diri mereka sifat-sifat yang tercela. 

Untuk itu jika seluruh anggota masyarakat telah berakhlaq dan berbudi luhur, kelak akan luhur dan terhormat pula masyarakat itu di depan masyarakat lain di dunia ini. Tidak hanya itu saja, ia juga menjadi cermin bagi masyarakat lain untuk mencapai kedamaian.

Demikian pula masyarakat yang berakhlaq, tidak hanya mendapat keluhuran dan kedamaian di dunia saja, melainkan juga mendapat jaminan keluhuran dan kedamaian di sisi Allah Swt. Karena mereka tidak pernah melanggar larangan-Nya dan senantiasa tunduk kepada perintah-Nya. Di akhirat nanti mereka memperoleh jaminan surga yang penuh kenikmatan dan kekal di dalamnya. Dengan demikian masyarakat yang berakhlaq atau bermoral akan memperoleh dua jaminan lahir dan batin, dunia dan akhirat.

Dalam hal jaminan akhirat, Allah Swt berfirman:
 
  إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَـٰئِكَ هُمْ خَيْرُ‌ الْبَرِ‌يَّةِ ﴿٧
جَزَاؤُهُمْ عِندَ رَ‌بِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِ‌ي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ‌ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ رَّ‌ضِيَ اللَّـهُ عَنْهُمْ وَرَ‌ضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَ‌بَّهُ ﴿٨

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (QS. Al-Bayyinah [98]: 7-8)

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Dari uraian tadi, dapatlah disimpulkan: Pertama, moral atau akhlaq merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan bangsa. Kedua, bangsa yang luhur dan terhormat adalah bangsa yang bermral. Ketiga, jaminan bagi bangsa yang bermoral ialah keluhuran dan  kebahagiaan di dunia dan di akhirat. 

Sebagai penutup, marilah kita terapkan akhlaqul karimah dalam diri kita dan dalam masyarakat kita. Kita atasi bersama kerusakan-kerusakan moral di tengah masyarakat kita ini, sehingga dengan demikian kehancuran masyarakat dapat kita hindari. Insya Allah keluhuran dan kemakmuran dapat kita peroleh. Semoga Allah Swt memberkati kita semua. Amin. 

جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْفَائِزِيْنَ اْلأمِنِيْنَ  وَأَدْخَلَنَا فِى جَنَّاتِ النَّعِيْمِ  وَنَفَعَنَا بِهِ مِنَ اْلأيَاَتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ  اِسْتَجِب لَنَا أمِيْن  يَا مُجِيْبَ السَّائِلِيْنَ. اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ  بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. وَأَطِيْعُوْااللهَ وَأَطِيْعُوْاالرَّسُوْلَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَى رَسُوْلِنَا الْبَلغُ  الْمُبِيْنُ.

2 komentar:

jalius12 mengatakan...

Khotbah Jumat yang diltulis Drs. H. Athor Subroto, M. Si penting juga untuk di cermati, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian kita semua:
1. Penggunaan kata-kata “moral” dan “akhlak” tidak cocok dengan maksud tulisannya. Karena kata-kata moral dan akhlak adalah kata yang di tujukan utuk peri kelakuan manusia untuk semua manusia, yang mana kata tersebut belum menjukan bernilai baik atau buruk (netral). Kalau yang di tujunya adalah dalam pengertian perilaku yang baik, maka seharusnya dia menggunakan kata akhlaqul karimah atau akhlak mulia misalnya. Dalam hal ini kita bisa saja memberikan penilaian tentang moral dengan menggunakan skala sangat baik, baik, kurang baik dan buruk jika perlu sampai kepada sangat biadab.
2. Argumentasi yang dikemukakannya adalah sabda Rasul …”Tidaklah aku diutus, kecuali untuk menyempurnakan akhlaq mulia”. Perkatan nabi tersebut tidak bermakna “pentingnya moral” (sesuai judul). Akan tetapi bermakna, bahwa tugas Rasul adalah untuk menyempunakan akhlak umat manusia, yakni moral yang jelek atau akhlak yang tidak baik yang ada dalam masyarakat diusahan menjadi baik dan mulia.
3. Alasan moral atau akhlak itu sangat penting, Pertama, dengan akhlaq maka kehidupan manusia akan menjadi makmur. Coba fahami dengan baik apakah ia demikian ? Jangan lupa di dalam Alquran Allah telah menyatakan, bahwa Allah meninggikan sebagian mausia atas sebagian yang lain beberapa derajat….. dalam berbagai hal. Misalnya perolehan rezeki, pengetahuan, kekuatan, keterampilan, kemuliaan dan sebagainya. Pada hal semua manusia tidak ada yang tidak berakhlak atau bermoral.
4. Untuk mendukung alasan yang pertama tadi dimerujuk dengan (QS. Ibrahim [14]: 33-35). Apakah cocok ??
5. Demikian pula : Penyebab kedua, yang menjadikan moral begitu pentig ialah, karena dengan akhlaq, maka tindakan kejahatan tidak akan terjadi. Pada hal tindakan kejahatan itupun juga termasuk kedalam konsep akhlak atau moral, yakni moralnya jelek.
6. Penyebab ketiga, yang menjadikan moral begitu penting ialah, karena dengan akhlaq tersebut kita akan menjadi manusia yang luhur dan terhormat, baik di dunia maupun di akhirat. Ingat; Allah tidak berkehendak seperti itu. Allah hanya berjanji yang akan masuk sorga itu adalah orang yang “ beriman dan beramal shaleh “.
Maka dengan demikian saya menyarankan sebaiknya dakwah itu menjelaskan isi atau kandungan Al Quran dan Assunah. Penjelasannya dapat dibantu dengan pemikran-pemikiran penulis atau orang lain. Jangan dibalik, yang mana para penulis sering mengemukakan ide dan pemikirannya kemudian mencari ayat Al-Quran dan hadist Rasul untuk memperkuat argumentasinya.

Z Kamin mengatakan...

Revisi dan tanggapan dari Penulis :

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Redaksi e-newsletter Yth.
Pertama, saya menyampaikan banyak terima kasih atas koreksi Pak Jalius. Utamanya rujukan firman Allah Surat Ibrahim tsb.

Betul, ada kesalahan merujuk Al-Qur'an. Yang benar adalah QS. Ibrahim [14]: 24-25. (Naskah khutbah lengkap saya kirimkan lagi).

Kedua, permohonan kepada redaksi utk merevisi naskah tsb sebelum diangkat.

Ketiga, saya mohon maaf kepada redaksi, atas kesalahan dan khilaf ini.

Keempat, untuk Pak Jalius. 1. Yang dimaksud moral dan akhlaq di sini adalah seperti apa yang tulis Pak Jalius itu. 2. Metode penulisan paling tidak ada dua cara, (1) mengangkat ayat/hadits (bebas) lalu ditafsiri. (2) Memilih tema (yang aktual) lalu didukung dg dalil naqli. 3. Saya benar-benar berterima kasih atas koreksi Panjenengan (Anda) Pak Jalius. Saya sudah lama menunggu kritik dan saran dari panjenengan (Anda) atas artikel/naskah saya yang dimuat di e-Newsletter beberapa waktu lalu.

Kelima, kepada Redaksi e-Newsletter. Saya mohon maaf atas kekhilafan ini dan terima kasih. Bersama ini pula kami kirimkan naskah khutbah yang telah kami koreksi.

Demikian, mohon maaf dan terima kasih.

Wassalamu'alaikium Wr. Wb
Hormat kami

H. Athor Subroto

e-Newsletter Pendididkan @ Facebook :

Belanja di Amazon.com :

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

PANDUAN VERIFIKASI AKUN PAYPAL ANDA KE REKENING BANK ANDA [KLIK DISINI]