Jakarta, Kemendibud --- Pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menghadiri kuliah umum dari Profesor Otto Scharmer dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) Sloan School of Management. Dalam sambutan singkatnya, Mendikbud Anies Baswedan mengatakan Kemendikbud mendapatkan kesempatan emas bisa mengikuti kuliah umum dari Profesor Otto Scharmer. Ia berharap kuliah umum ini bisa memberikan inspirasi dalam membuat kebijakan di bidang pendidikan dan kebudayaan.
Kuliah umum bagi para pejabat Kemendikbud itu berlangsung di Graha Utama Kemendikbud, Jakarta, Rabu (01/07/2015). Dalam kuliah umumnya, Scharmer mengenalkan konsep “presencing” —learning from the emerging future, atau “Belajar dari Masa Depan yang Muncul”. Scharmer merupakan pendiri Presencing Intitute yang mengambil contoh pemimpin dari masyarakat sipil, pemerintah dan bisnis untuk menciptakan inovasi sosial dalam masyarakat.
Dalam dunia pendidikan, Scharmer menuturkan, setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan dalam mengembangkan sistem pendidikan. Pertama, refokus terhadap seluruh sistem pendidikan. Kedua, mengubah sekolah menjadi tempat atau organisasi pembelajaran. Dan ketiga, menciptakan sistem pembelajaran yang baik.
Profesor penulis buku Theory U: Leading from the Future as It Emerges ini juga mengatakan, untuk mengubah lingkungan membutuhkan sebuah pendekatan dan adanya intervensi. Keberhasilan intervensi itu tergantung pada kondisi interior dari intervenor atau pihak yang melakukan intervensi itu. “Open mind, open heart, and open will,” katanya. Scharmer mencontohkan, open mind (pikiran yang terbuka) berarti mengubah sikap dari mengabaikan menjadi mau mendengarkan, open heart (hati yang terbuka) dengan mengubah sifat serakah menjadi seseorang yang penuh cinta, dan open will (kemauan yang terbuka) dengan mengubah rasa takut menjadi keberanian.
Profesor penulis buku Theory U: Leading from the Future as It Emerges ini juga mengatakan, untuk mengubah lingkungan membutuhkan sebuah pendekatan dan adanya intervensi. Keberhasilan intervensi itu tergantung pada kondisi interior dari intervenor atau pihak yang melakukan intervensi itu. “Open mind, open heart, and open will,” katanya. Scharmer mencontohkan, open mind (pikiran yang terbuka) berarti mengubah sikap dari mengabaikan menjadi mau mendengarkan, open heart (hati yang terbuka) dengan mengubah sifat serakah menjadi seseorang yang penuh cinta, dan open will (kemauan yang terbuka) dengan mengubah rasa takut menjadi keberanian.
Berikut buku-buku dari Profesor Otto Scharmer yang dapat anda beli melalui Amazon Store :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar