GURU SEJATINYA TETAP KUNCI DALAM PROSES PEMBELAJARAN. NAMUN, SEBAGAI AGEN PERUBAHAN, GURU DITUNTUT HARUS MAMPU MELAKUKAN VALIDASI MEPERBAHARUI KEMAMPUANNYA, SESUAI DENGAN TUNTUTAN ZAMAN AGAR TIDAK TERTINGGAL

Loading...
 

Senin, 28 Mei 2012

Sadar Bencana dari Sekolah



Padang, haluan.com -- Setelah surat edaran Mendagri kepada para Gubernur dan Surat edaran Gubernur kepada para Bupati/Walikota di sepanjang pantai Sumatera Barat diketahui secara luas oleh masyarakat, maka rasa was-was memang sempat menghantui warga. Maklum surat edaran itu meminta para gubernur, bupati dan walikota untuk menyiapkan warganya masing-masing dalam stadium ‘siaga bencana’. Permintaan siaga bencana yang dapat dikauliafikasi sebagai Siaga 2 atau bahkan Siaga 1 setelah Mendagri dan Gubernur menerima masukan dari para ahli yang melakukan penelitian seputar ancaman dan efek teori megathrust Mentawai. 

Semestinya dari dulun sudah harus ada surat edaran semacam itu, yang akan diikuti dengan tindakan nyata pemerintah daerah untuk membuat program-program penyelamatan diri bagi masyarakat yang terancam gempa dan tsunami. Penyiapan masyarakat itu antara lain dengan cara memenuhi semua infrastruktur penyelamatan dini di kawasan-kawasan rawan bencana itu.

Yang lainnya adalah bagaimana menyiapkan masyarakat agar menjadi terlatih menghadapi ancaman gempa dan tsunami. Sasaran pelatihan itu adalah semua kalangan dan semua umur.

Dalam terori selama ini memang akan dan akan dilaksanakan mitigasi bencana masuk sekolah. Dimana di semua jenjang sekolah mupaun dari TK sampai pendidikan tinggi harus diberikan mata pelajaran tambahan yang berkaitan dengan mitigasi bencana khususnya gempa dan tsunami. Berbagai desakan dari berbagai kalangan terhadap pemerintah daerah selama ini sudah bergaung. Namun rasanya gerakan pemerintah tidak secepat kecemasan yang dirasakan masyarakatnya. Maka tak heran karena kecewa, banyak kelompok masyarakat yang memilih menghindar saja dari kawasan rawan bencana, Akibatnya menimbulkan dampak psikologis terhadap iklim berinvestasi. Dan akibat lebih jauh, jika iklim berinvestasi sudah melorot, maka kemungkinan  ia akan menyeret juga pertumbuhan ke arah nol sangat mungkin terjadi.

Maka rencana Badan SAR Nasional (Basarnas) yang akan menggelar kegiatan “SAR Goes to School” untuk mensosialisasikan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa dan tsunamibagi seluruh siswa mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA sangat menjawab kecemasan masyarakat tadi. Ini patut mendapat dukungan.

Menurut informasi yang sudah disiarkan oleh suratkabar ini, program memasayarakatkan mitigasi bencana ke sekolah-sekolah itu sudah diikuti pula dengan penerbitan buku panduan. Buku panduan telah dipersiapkan yang akan dibagikan kepada pihak sekolah. Isinya tentu saja tentang apa itu bencana, bagaimana meminimalisir resiko akibat bencana dan apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana.

Dengan adanya buku itu, para siswa dan guru dapat membacanya setiap waktu, agar informasi kesiapsiagaan menghadapi bencana dapat diterapkan saat terjadi gempa dan tsunami.

Namun kita berharap buku itu benar-benar ditulis dengan pendekatan sesuai tingkatan siswa. Bagaimana agar buku itu dapat dipahami dan dicerna oleh masing-masing tingkat peserta didik. Untuk tingkat TK dan SD misalnya, mungkin akan lebih cocok berbentuk komik bergambar dengan warna-warna mencolok.

Untuk tingkat SMP dan SMA mungkin dikaitkan dengan gaya hidup remaja, sehingga pemahaman mereka tentang mitigasi bencana menjadi lebih masuk. Pada tingkat pergutuan tinggi mungkin perlu buku yang lebih bersifat ilmiah. Tetapi semuanya harus dibuat dengan outcame agar masyarakat menjadi terlatih dan sadar bencana.

Dari edukasi ini diharapkan murid sekolah siap setiap saat terjadi bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa, longsor, dan tsunami. Pendidikan ini memiliki tujuan umum untuk memberikan gambaran dan acuan dalam proses pembelajaran siaga bencana. Guru dan kepala sekolah mendapat pendidikan dan pelatihan untuk dapat menerapkan pendidikan dan keterampilan siaga bencana.

Melalui pendidikan ini diharap kan siswa mampu berpikir dan bertindak cepat, tepat, dan akurat saat menghadapi bencana. Sikap empati terhadap korban bencana juga dibangun agar siswa dapat membantu orang lain.

Edukasi bencana dapat dilaksanakan dengan tiga cara. Apa bila kebutuhan sekolah hanya sekadar pengetahuan saja, maka bahan ajar akan berintegrasi dengan mata pelajaran. Bisa masuk dalam pelajaran yang memiliki kaitan seperti geografi dan pengetahuan alam.

Jika kebutuhan dirasa perlu mencakup pelatihan, maka dapat dimuat dalam muatan lokal dan Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH). Panduan akan lebih dari sekedar sisipan informasi dalam pelajaran. Pelaksanaan pendidikan dapat pula meluas hingga kegiatan ekstrakurikuler.

MODUL-MODUL SIAGA BENCANA:



Gempa Bumi: [download] [baca
online
]
Tsunami   [download] [baca online] Tanah Longsor [download] [baca
online
]
Banjir
[download] [baca
online
]



Badai, Angin-Topan
[download] [baca online]

Gunung Api[download] [baca online]


Menjalin Perdamaian
[download] [baca
online
]




“Buku Mewarnai Untuk Anak-anak”, buku
ini dicetak atas kerjasama SAMIN dan BSS for Needy Children dengan
Terre des Hommes Germany”,

[download] [baca online]


[download versi *.pdf] [download versi *.rar] [baca online]

Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis
Masyarakat


Berisi keterangan yang jelas untuk:Sebelum – Saat – Sesudah BencanaIndonesia secara geografis terletak di wilayah yang sering mengalami bencana, Karena itu, penting bagi masyarakat-masyarakat yang tinggal di wilayah ini untuk memiliki panduan yang mereka perlukan dalam kondisi tanggap darurat secara mandiri. Pengalaman telah menunjukkan bahwa para anggota masyarakat merupakan pihak pertama yang merespon saat terjadinya bencana. Buku ini bertujuan untuk membantu masyarakat untuk mengatasi trauma pada jam-jam dan hari-hari pertama terjadinya bencana, sebelum pertolongan dari luar tiba.
Link Terkait :

1 komentar:

hakim mengatakan...

Thanks
Visit may blog
http://hakim-90eksperimen.blogspot.com/

e-Newsletter Pendididkan @ Facebook :

Belanja di Amazon.com :

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

PANDUAN VERIFIKASI AKUN PAYPAL ANDA KE REKENING BANK ANDA [KLIK DISINI]